Celta Vigo begitu menyadari potensi Aspas. Sejak 1995, klub tersebut merekrut Aspas yang masih berusia sekitar tujuh tahun.
Sejak saat itu hingga 2006, Aspas meniti karier di berbagai level usia Celta. Dia hanya bisa melihat kesuksesan Celta yang naik-turun ke Divisi Primera dan merasakan tampil di kualifikasi Liga Champions. Termasuk terjerumus ke Divisi Segunda pada 2007.
Langkah pertama Aspas di tim senior terjadi pada 2008-09. Setelah tampil impresif bersama tim Celta B, staf pelatih tim utama ingin mempromosikan Aspas agar bisa bertanding di hadapan sekitar 30 ribu fans di Stadion Balaidos. Momen untuk membuktikan kompatibilitas yang tinggi bermain di level senior. Pada tiga laga pamungkas musim, Aspas tampil apik dengan mencetak dua gol.
Aspas merupakan tipe pemain energik dan petarung. Itu dilengkapi dengan naluri menyerang yang dimiliki.
Dia bisa dimainkan di posisi mana pun, baik di tengah maupun di sayap. Aspas bisa menjadi pemecah ulung atau pengkreasi peluang. Dia juga bisa bermain lebih ke belakang untuk mencul dari sisi yang tak terlihat.
Musim 2009-10, Aspas bermain 36 kali bersama Celta yang finis di peringkat ke-12.Selisih 22 poin dari tim yang meraih promosi. Dia hanya mengemas lima gol pada musim tersebut.
Tapi, musim tersebut menjadi momen kebangkitan Aspas. Dia kemudian menjadi komponen integral dalam keberhasilan Celta meraih promosi.
Pada akhir 2010-11, Celta finis di posisi keenam dan mendapatkan tiket play-off.Sayangnya, Aspas gagal menjawab harapan fans. Kartu merah membuat dia diusir wasit pada laga semifinal melawan Granada. Celta pun kalah melalui adu penalti.
Rasa sakit hati itu baru terbayar lunas pada musim berikutnya. Celta mendapatkan tiket promosi langsung setelah finis di posisi kedua di belakang Deportivo La Coruna.
Aspas pun menjadi idola baru publik Balaidos. Insting mencetak golnya meningkat.Gerakan, kelincahan, dan kecepatannya melewati defender lawan menjadi pembicaraan.
Rekor gol terbaik dalam satu musim ditorehkannya. Dibantu polesan mantan asisten manajer Liverpool, Paco Herrera, yang menjadi pelatih Celta, Aspas mencetak 23 gol.
Merasakan debut di kasta tertinggi, Divisi Primera, tak Aspas kehilangan ketajaman.Dengan kombinasi skill individu yang dimiliki, dia bisa mengemas 12 gol dalam 34 laga musim 2012-13.
Performa mengesankan Aspas itu menggoda Liverpool. Manajer Brendan Rodgers pun tertarik mendapatkannya pada Juni ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar